Setiap petani sarang burung walet mempunyai cara masing-masing. Disini saya akan berbagi artikel tentang Masa panen sarang burung walet. Sarang burung walet dapat diambil atau
dipanen apabila keadaannya sudah memungkinkan untuk dipetik. Untuk
melakukan pemetikan perlu cara dan ketentuan tertentu agar hasil yang
diperoleh bisa memenuhi mutu sarang walet yang baik. Jika terjadi
kesalahan dalam menanen akan berakibat fatal bagi gedung dan burung
walet itu sendiri. Ada kemungkinan burung walet merasa tergangggu dan
pindah tempat. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, para pemilik gedung
perlu mengetahui teknik atau pola dan waktu pemanenan. Pola panen sarang
burung dapat dilakukan oleh pengelola gedung walet dengan beberapa
cara, yaitu:
- Panen rampasan
Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. >>> Kelemahan cara ini tidak baik dalam pelestaraian burung walet karena tidak ada peremajaan. Kondisinya lemah karena dipicu untuk terus menerus membuat sarang sehingga tidak ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya pun merosot menjadi kecil dan tipis karena produksi air liur tidak mampu mengimbangi pemacuan waktu untuk membuat sarang dan bertelur. - Panen Buang Telur
Cara ini dilaksanankan setelah burung membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Pola ini mempunyai keuntungan yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal. >>> Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya. - Panen Penetasan
Pada pola ini sarang dapat dipanen ketika anak-anak walet menetas dan sudah bisa terbang. >>> Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotorannya. Sedangkan keuntungannya adalah burung walet dapat berkembang biak dengan tenang dan aman sehingga polulasi burung dapat meningkat.
Adapun waktu panen adalah:
- Panen 4 kali setahun
Panen ini dilakukan apabila walet sudah kerasan dengan rumah yang dihuni dan telah padat populasinya. Cara yang dipakai yaitu panen pertama dilakukan dengan pola panen rampasan. Sedangkan untuk panen selanjutnya dengan pola buang telur. - Panen 3 kali setahun
Frekuensi panen ini sangat baik untuk gedung walet yang sudah berjalan dan masih memerlukan penambahan populasi. Cara yang dipakai yaitu, panen tetasan untuk panen pertama dan selanjutnya dengan pola rampasan dan buang telur. - Panen 2 kali setahun
Cara panen ini dilakukan pada awal pengelolaan, karena tujuannya untuk memperbanyak populasi burung walet.
9. PASCAPANEN
Setelah hasil panen walet dikumpulkan
dalu dilakukan pembersihan dan penyortiran dari hasil yang didapat.
Hasil panen dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel yang kemudian
dilakukan pemisahan antara sarang walet yang bersih dengan yang kotor.
Hama yang sering menyerang sarang walet
Hama yang sering menyerang sarang walet
Hama yang sering menyerang sarang walet
Iyunk walet