Selasa, 30 Desember 2014

Masa panen sarang burung walet

Setiap petani sarang burung walet mempunyai cara masing-masing. Disini saya akan berbagi artikel tentang Masa panen sarang burung walet. Sarang burung walet dapat diambil atau dipanen apabila keadaannya sudah memungkinkan untuk dipetik. Untuk melakukan pemetikan perlu cara dan ketentuan tertentu agar hasil yang diperoleh bisa memenuhi mutu sarang walet yang baik. Jika terjadi kesalahan dalam menanen akan berakibat fatal bagi gedung dan burung walet itu sendiri. Ada kemungkinan burung walet merasa tergangggu dan pindah tempat. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, para pemilik gedung perlu mengetahui teknik atau pola dan waktu pemanenan. Pola panen sarang burung dapat dilakukan oleh pengelola gedung walet dengan beberapa cara, yaitu:

  1. Panen rampasan
    Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. >>> Kelemahan cara ini tidak baik dalam pelestaraian burung walet karena tidak ada peremajaan. Kondisinya lemah karena dipicu untuk terus menerus membuat sarang sehingga tidak ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya pun merosot menjadi kecil dan tipis karena produksi air liur tidak mampu mengimbangi pemacuan waktu untuk membuat sarang dan bertelur.
  2. Panen Buang Telur
    Cara ini dilaksanankan setelah burung membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Pola ini mempunyai keuntungan yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal. >>> Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya.
  3. Panen Penetasan
    Pada pola ini sarang dapat dipanen ketika anak-anak walet menetas dan sudah bisa terbang. >>> Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotorannya. Sedangkan keuntungannya adalah burung walet dapat berkembang biak dengan tenang dan aman sehingga polulasi burung dapat meningkat.
Adapun waktu panen adalah:
  1. Panen 4 kali setahun
    Panen ini dilakukan apabila walet sudah kerasan dengan rumah yang dihuni dan telah padat populasinya. Cara yang dipakai yaitu panen pertama dilakukan dengan pola panen rampasan. Sedangkan untuk panen selanjutnya dengan pola buang telur.
  2. Panen 3 kali setahun
    Frekuensi panen ini sangat baik untuk gedung walet yang sudah berjalan dan masih memerlukan penambahan populasi. Cara yang dipakai yaitu, panen tetasan untuk panen pertama dan selanjutnya dengan pola rampasan dan buang telur.
  3. Panen 2 kali setahun
    Cara panen ini dilakukan pada awal pengelolaan, karena tujuannya untuk memperbanyak populasi burung walet.
9. PASCAPANEN

Setelah hasil panen walet dikumpulkan dalu dilakukan pembersihan dan penyortiran dari hasil yang didapat. Hasil panen dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel yang kemudian dilakukan pemisahan antara sarang walet yang bersih dengan yang kotor.

Hama yang sering menyerang sarang walet
Hama yang sering menyerang sarang walet
Hama yang sering menyerang sarang walet
Iyunk walet

Hama yang sering menyerang sarang walet


Mengatur kelembaban sarang walet >>>

  1. Hama Tikus
    Tikus memang terkenal dengan hewan yang hidup disegala medan. Hama ini bisa memakan telur, anak burung walet bahkan sarangnya walet. Tikus mendatangkan suara gaduh dan kotoran serta air kencingnya dapat menyebabkan suhu yang tidak nyaman dan bau di dalam sarang walet.
    >>> Cara pencegahan hama tikus dengan cara menutup semua lubang, tidak menimbun barang bekas dan kayu-kayu yang akan digunakan untuk sarang tikus.
  2. Hama Semut
    Hama Semut api dan semut gatal dapat memakan anak walet dan mengganggu burung walet yang sedang bertelur. >>> Cara pemberantasan dengan memberi umpan agar semut-semut yang ada di luar sarang mengerumuninya. Setelah itu semut disiram dengan air panas. Bisa juga di beri umpan racun untuk semut, akan tetapi saat memancing semut dengan makanan harus dalam pengawasan, setelah semut mati bersihkan tempatnya.
  3. Hama Kecoa
    Hama kecoa terlihat sepele, akan tetapi binatang ini memakan sarang burung sehingga tubuhnya cacat, kecil dan tidak sempurna.
    >>> Cara pemberantasan dengan menyemprot insektisida, menjaga kebersihan dan membuang barang yang tidak diperlukan dibuang agar tidak menjadi tempat persembunyian.
  4. Hama Cicak dan Tokek
    Hama cicak dan tokek dapat menggangu situasi didalam sarang walet dengan suara yang berisik. Binatang ini memakan telur dan sarang walet. Tokek dapat memakan anak burung walet. Kotorannya dapat mencemari raungan dan suhu yang ditimbulkan mengganggu ketenangan burung walet.
    >>> Cara pemberantasan dengan diusir, ditangkap sedangkan penanggulangan dengan membuat saluran air di sekitar pagar untuk penghalang, tembok bagian luar dibuat licin dan dicat dan lubang-lubang yang tidak digunakan ditutup.
Iyunk walet